Teknologi tepat guna tahun 1990 an
Di tahun 1990-an, teknologi tepat guna atau juga dikenal sebagai "teknologi tepat guna untuk pembangunan" lebih banyak difokuskan pada pengembangan solusi praktis dan terjangkau untuk masalah-masalah di daerah pedesaan dan perkotaan di negara-negara berkembang. Berikut beberapa contoh teknologi tepat guna yang berkembang pada dekade tersebut:
Kompor Biomassa:
Kompor ini menggunakan bahan
bakar seperti kayu, jerami, atau limbah pertanian untuk memasak. Ini membantu
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menyediakan alternatif
yang terjangkau.
Pompa Air Ram:
Digunakan untuk mengangkat air
dari sumur atau sungai tanpa memerlukan listrik. Pompa air ram menggunakan
energi air yang mengalir untuk memompa air ke tempat yang lebih tinggi.
Kompor Biomassa:
Sebagai alternatif memasak
yang ramah lingkungan, kompor biomassa menggunakan bahan bakar seperti kayu
atau jerami untuk memasak. Teknologi ini membantu mengurangi ketergantungan
pada bahan bakar fosil.
Sistem Energi Surya Sederhana:
Penggunaan panel surya
sederhana untuk menyediakan listrik untuk keperluan penerangan atau pengisian
baterai.
Alat Pertanian Tepat Guna:
Sejumlah alat pertanian yang
dirancang untuk memudahkan pekerjaan pertanian, seperti traktor kecil, sistem
irigasi sederhana, atau mesin pemipil jagung.
Filter Air Sederhana:
Alat penyaring air yang
sederhana dan terjangkau untuk membersihkan air dari kotoran dan bakteri,
meningkatkan kualitas air minum.
Komunikasi Satelit:
Meskipun telah ada sejak
beberapa dekade sebelumnya, pada tahun 1990-an, teknologi komunikasi satelit
menjadi lebih terjangkau dan dapat diakses oleh lebih banyak orang.
Komputer Pribadi dan Internet:
Meskipun tidak selalu
terjangkau oleh semua orang, perkembangan komputer pribadi dan internet pada
dekade ini membawa perubahan signifikan dalam akses informasi dan komunikasi.
Teknologi Informasi di Pendidikan:
Penggunaan komputer dan
perangkat lunak edukasi dalam sistem pendidikan, meskipun masih terbatas, mulai
berkembang pada masa ini.
Sel Surya Portabel:
Meskipun belum sepopuler
sekarang, pada tahun 1990-an, sel surya portabel mulai muncul sebagai solusi untuk
mengisi daya perangkat elektronik di tempat-tempat terpencil.
Pompa Air Pedal:
Mesin pompa air yang
dioperasikan dengan mengayuh pedal, sehingga memungkinkan akses mudah terhadap
air tanpa ketergantungan pada listrik.
Teknologi Pengolahan Makanan:
Perangkat sederhana untuk
pengeringan makanan, penggilingan, dan penyimpanan makanan yang membantu
meningkatkan keberlanjutan dan ketahanan pangan.
Toilet Ramah Lingkungan:
Toilet yang menggunakan
teknologi ramah lingkungan untuk pengelolaan limbah manusia tanpa merusak
lingkungan sekitar.
Alat Pendeteksi Kualitas Air:
Sistem sederhana untuk menguji
dan memonitor kualitas air, membantu masyarakat mengakses air bersih.
Sel Surya Portabel:
Penggunaan sel surya dalam
perangkat portabel seperti lampu sorot, pengisi daya telepon seluler, atau
radio, memberikan sumber daya yang terjangkau di daerah yang belum teraliri
listrik.
Teknologi Pendidikan Jarak Jauh:
Penggunaan radio atau televisi
sebagai alat pembelajaran jarak jauh, membantu memberikan pendidikan di
daerah-daerah terpencil.
Pertanian Tertanam:
Metode pertanian yang lebih
efisien dan berkelanjutan, seperti sistem irigasi tetes dan teknik konservasi
tanah.
Tenaga Angin Skala Kecil:
Penggunaan turbin angin kecil
untuk menyediakan listrik di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan
listrik utama.
Buku Audio dan Video Edukatif:
Produksi dan distribusi buku
audio dan video untuk mendukung pendidikan di daerah-daerah yang memiliki akses
terbatas terhadap buku cetak.
Ini hanya sebagian kecil contoh dari banyak teknologi tepat guna yang berkembang pada tahun 1990-an. Pada dasarnya, teknologi tepat guna pada masa itu ditujukan untuk memecahkan masalah praktis dan meningkatkan kualitas hidup, terutama di wilayah-wilayah di mana sumber daya terbatas.
Teknologi-teknologi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan memberdayakan masyarakat dengan memberikan solusi-solusi yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Meskipun mungkin belum sepopuler atau canggih seperti teknologi saat ini, inovasi-inovasi ini memiliki dampak positif pada masyarakat pada masanya.